![]() |
| foto:https://www.google.com/search?q=tawuran+pelajar&client |
Tawuran pelajar merupakan hal yang sangat fenomenal dan dianggap biasa di kalangan masyarakat, yaaa walaupun kegiatan tawuran sangat membahayakan diri sendiri maupun orang lain. Tawuran pelajar ada yang mengganggap bahwa itu kegiatan rutin dari pelajar yang menginjak usia remaja, bahkan tawuran juga banyak disebut dengan tradisi turun temurun dari sekolah tersebut, jadi tidak heran bila terjadi tawuran antar pelajar. Tawuran pelajar sering terjadi di kota-kota besar yang seharusnya memiliki masyarakat yang modern. Jogjakarta
sebagai contohnya, banyak terjadi tawuran pelajar di kota Jogjakarta
sendiri, ya walaupun Jogja sendiri memiliki julukan "KOTA PELAJAR" namun Jogja ada diperingkat ke 2 rawan tawuran antar pelajar di Indonesia
setelah Jakarta. Sebutan tawuran antar pelajar di Jogja yaitu “KLITIH” apa itu klitih? Mungkin banyak orang asing mendengar kata itu, karena
kata itu hanya ada di Jogja. Klitih adalah salah satu bentukan anarkisme antar pelajar yang sekarang marak terjadi di Jogja, klitih
identik dengan segerombolan remaja yang ingin melukai lawannya dengan cara memakai berbagai senjata seperti: pedang, gir,
clurit, bom Molotov dll. Klitih tidak hanya dilakukan oleh pelajar SMA, dikalangan pelajar SMP pun klitih tetap terjadi, klitih dapat terjadi dimanapun kapanpun tanpa pandang bulu. Pelaku klitih selalu menanyakan pada sekolah yang ia temui dijalan dengan kata “sekolah ngendi boos..?!” (sekolah mana boos..?!) dengan nada biasa tapi menggertak. Jika memang sekolah yang ia jawab adalah sekolah musuh tamatlah riwayat orang itu,
kemungkinan orang yang ditanya sekolahnya tadi bisa dihajar sampai babak belur bahkan bisa sampai meregang nyawa, motor dirusak,
seragam diambil. Banyak yang bilang kalau Jogja sudah berhenti nyaman karena banyak kasus yang menimpa dikalangan pelajar karena ulah kenakalan yang sudah melebihi batas wajar. Banyak faktor terjadinya tawuran antar sekolah yaitu faktor keluarga, sekolah, dan lingkungan. Dalam hal ini orang tua mendapat peranan penting dalam mendidik anak supaya tidak mengikuti / melakukan hal seperti tawuran.
Dalam menyikapi tindakan kriminal seperti tawuran kita harus memberikan pentingnya pendidikan dan aturan didalam sekolah maupun diluar sekolah, seperti:
1. Memberikan arahan tentang bahayanya tawuran
2. Membuat peraturan sekolah yang tegas
3. Seringnya patroli POLISI saat pelajaran disekolah usai
4. Memberisanksi /
merehabilitasi bagi pelaku tawuran agar kedepannya jauh lebih baik
Cara menghindari dari pelaku klitih/tawuran
1. Sepulang sekolah memakai pakaian bebas
2. Sepulang sekolah langsung pulang tanpa nongkrong terlebih dahulu
3. Antar jemput Orang tua / memakai jasa ojek
4. Menghindari kawan yang sedang merencanakan penyerangan terhadap sekolah musuh
5. Banyaklah berdoa kepada Allah agar diberi keslamatan
Cara menghindari dari pelaku klitih/tawuran
1. Sepulang sekolah memakai pakaian bebas
2. Sepulang sekolah langsung pulang tanpa nongkrong terlebih dahulu
3. Antar jemput Orang tua / memakai jasa ojek
4. Menghindari kawan yang sedang merencanakan penyerangan terhadap sekolah musuh
5. Banyaklah berdoa kepada Allah agar diberi keslamatan

Tidak ada komentar:
Posting Komentar